Peran guru dalam suksesnya kurikulum pendidikan inklusi di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Guru merupakan ujung tombak dalam implementasi kurikulum inklusi di sekolah karena merekalah yang berinteraksi langsung dengan siswa-siswa berkebutuhan khusus. Menurut Ahmad Syauqi, seorang pakar pendidikan inklusi, “Tanpa peran guru yang proaktif dan terlatih dengan baik, kurikulum inklusi tidak akan bisa berjalan dengan baik.”
Dalam konteks ini, peran guru tidak hanya sebatas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan pendamping bagi siswa-siswa dengan kebutuhan khusus. Guru perlu memahami kebutuhan dan potensi setiap siswa serta mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa. Menurut Mulyono, seorang pendidik inklusi, “Guru yang berhasil dalam mengimplementasikan kurikulum inklusi adalah guru yang memiliki empati, kesabaran, dan komitmen yang tinggi terhadap semua siswanya.”
Selain itu, peran guru juga meliputi kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti orang tua siswa, tenaga ahli pendidikan inklusi, dan pihak sekolah lainnya. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa. Menurut Dewi Kurniasih, seorang spesialis pendidikan inklusi, “Kolaborasi antara guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya merupakan kunci sukses dalam implementasi kurikulum inklusi di sekolah.”
Dengan demikian, peran guru dalam suksesnya kurikulum pendidikan inklusi di sekolah tidak bisa dipandang remeh. Guru perlu terus mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait agar pendidikan inklusi dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi semua siswa. Sebagaimana yang dikatakan oleh John Hattie, seorang ahli pendidikan, “Guru yang efektif adalah kunci dalam kesuksesan pendidikan inklusi di sekolah.”