Menyusun kurikulum pendidikan yang berbasis kompetensi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini. Kurikulum yang berbasis kompetensi memungkinkan para siswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, para siswa akan siap terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
Menurut Pakar Pendidikan, Prof. Dr. Anas Sudijono, “Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar teori semata.” Hal ini sejalan dengan pendapat Bapak John Dewey, seorang filsuf pendidikan, yang menyatakan bahwa pendidikan seharusnya mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan dunia nyata.
Dalam menyusun kurikulum pendidikan yang berbasis kompetensi, perlu dilakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi. Hal ini bertujuan agar para siswa mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Kurikulum pendidikan harus selaras dengan perkembangan zaman agar para siswa dapat bersaing secara global.”
Tak hanya itu, kolaborasi antara pihak pendidikan, industri, dan pemerintah juga sangat diperlukan dalam menyusun kurikulum pendidikan yang berbasis kompetensi. Dengan demikian, para siswa akan mendapatkan pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia kerja. Seperti yang diungkapkan oleh CEO PT. XYZ, “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan dunia pendidikan dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.”
Dengan adanya kerjasama antara berbagai pihak terkait dan pendekatan yang komprehensif, diharapkan kurikulum pendidikan yang berbasis kompetensi dapat memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Sehingga, para lulusan dapat menjadi tenaga kerja yang siap bersaing dan berkontribusi dalam memajukan bangsa.