Pendidikan Islam inklusif menjadi salah satu isu penting dalam dunia pendidikan saat ini. Bagaimana kita bisa mendukung pendidikan Islam inklusif melalui kurikulum yang beragam?
Menurut Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pendidikan Islam inklusif merupakan konsep pendidikan yang mengakomodasi keberagaman dan menerima perbedaan. Dalam hal ini, kurikulum yang beragam akan menjadi kunci utama dalam mendukung pendidikan Islam inklusif.
Dalam konteks Indonesia, mendukung pendidikan Islam inklusif melalui kurikulum yang beragam dapat dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek, seperti keberagaman agama, budaya, dan latar belakang sosial siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Amin Abdullah, seorang ahli pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang menyatakan bahwa pendidikan Islam inklusif harus mampu mengakomodasi semua siswa tanpa terkecuali.
Dengan adanya kurikulum yang beragam, siswa akan memiliki kesempatan untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta merasa diterima dan diakui dalam lingkungan pendidikan. “Kurikulum yang beragam akan membantu menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa,” kata Prof. Dr. Azyumardi Azra.
Selain itu, pendidikan Islam inklusif juga harus mampu memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam yang toleran dan menghormati perbedaan. Dr. Komaruddin Hidayat, seorang cendekiawan Muslim Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan Islam yang inklusif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
Dengan demikian, mendukung pendidikan Islam inklusif melalui kurikulum yang beragam bukanlah hal yang mustahil. Dengan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, tanpa terkecuali. Semoga pendidikan Islam inklusif dapat terwujud melalui kurikulum yang beragam.